Selasa, 05 Mei 2015

Mimpi

Suatu saat. Kuharus punya ruangan belajar untuk anak-anak seperti ini. Dengan fariasi alam yang berbeda.

Pertanyaannya, baik gak untuk anak-anak?

Manyaran 05 Mei 2015

Senin, 04 Mei 2015

Da'i Desa

Kutersenyum geli, ketika ada yang menganggap da'i itu hanya yang sering tampil di stasiun televisi.

Pasalnya gini, ada seorang teman berkata, "Kamu itu lulusan pondok tapi kok tidak jadi pendakwah, ya seperti ustad-ustad di televisi."

Haha, cobalah kamu bertanya kepada ustad-ustad yang tampil di televisi, siapa guru mereka. Tentunya mereka yang jarang ujung gigi di televisi.

Ada di sana da'i-da'i yang setiap harinya menuai cela, ada juga yang menghadapai puluhan, ratusan, ribuan bahkan mungkin jutaan santri tapi nama mereka tak pernah nongol di televisi.

Kata seorang kakek tua sekaligus guru lulusan ibnu Su'ud Ustad Asmuji Muhayyat. Lc, "Kulebih senang mengajarkan kalian kemudian kalian kembali menjadi guru ngaji di plosok desa sana daripada terkenal tapi muridnya hanya menjadi pendengar setia saja."

Ya da'i desa yang tak dikenal ditelevisi. Mereka mencona menjadi lentera di lingkungan mereka. Mereka mendidik dari angka nol sampai menjadi angka 10.

Irsun Badrun

Manyaran 04 Mei 2015

Minggu, 03 Mei 2015

Menjadi Muslim Paripurna

Ini mereka adik sekaligus teman. Mereka berkumpul juga belajar. Seminggu sekali, mereka mendatangi masjid hanya untuk belajar.

Dahulu, mereka hanya santri TPA, namun karena melihat mereka sudah SMP dan SMA, kumencoba membuat kajian remaja, dan alhamdulillah mereka minati.

Foto ini kuambil pas pada hari buruh sedunia saat kajian tentang karakter seorang muslim terhadap Allah, Rasul juga agamanya.

Berharap dari kajian ini, bisa membentuk mereka menjadi muslim yang paripurna, muslim yang mulia dengan ajarannya.

Besar harapan kelak Allah mempertemukan kita dalam keadaan sholeh dan sholehah. Aamiin.

Irsun Badrun

Manyaran 03 Mei 2015

Sabtu, 02 Mei 2015

Syiah Pada Obrolan Santai

Ini mereka adik-adikku sekaligus teman bagiku. Mereka sangatlah berarti bagiku. Dan bahkan mereka adalah bintang untukku.

Di saat tak ada yang mau senyum dan duduk bercerita tentang agama, merekalah orang pertama yang mau datang dan bercerita masalah agama.

Mereka bertanya dan mereka mendengarkan.

Sore ini, di dua mei 2015, mereka merapat ke kediamanku. Mereka bertanya banyak masalah agama.

Hukum jimat, sihir, ibadah haji dan bahkan sampai pada perpecahan umat. Dan paling menarik adalah syiah dan Iran.

Mulailah kumenjelaskan perbedaan itu. Perbedaan yang sangat mendasar dan pokok. Perbedaan yang menjadikan mereka (syiah) berada pada jurang yang berbeda.

Syiah dengan aqidahnya mengkafirkan sahabat nabi. Menuduh Aisyah berzinah. Membolehkan Nikah Kontrak. Membolehkan anarkis, berbohong dan lainnya.

Mereka mangguk-mangguk ketika mendengarkan ceritaku. Seakan itu sesuatu yang baru bagi mereka.

Walau penampilan mereka yang boleh dikata jauh dari syar'i, tapi setidaknya mereka tahu apa itu pokok dasar seorang muslim dan mau duduk belajar.

Semoga  Allah menjadikan mereka orang yang membela agama-Nya dan menjadikan dari penduduk surga beserta anak cucunya. Aamiin.

***

Ada pelajaran yang bisa kuambil, bahwa upaya mentransfer ilmu itu terkadang terjadi diobrolan santai.

Irsun Badrun

Manyaran 02 Mei 2015

Wisata Banyu Tiban

Awalnya hanya berencana melakukan perjalanan dekat dengan beberapa adik-adik di TPA.

Tepat liburan hari buru, kami manfaatkan itu. Dengan tiga motor, bisa memuat 10 orang.

Perjelanan beberapa kilo, kami sampai di sebuah bendungan kecil yang tidak salah namanya pakel. Karena melihat tempatnya yang belum memuaskan, kami pun bertanya kepada warga sekitar akan keberadaan air terjun.

"Lurus terus belok kiri di pertigaan." Terang salah seorang warga.

Kami lanjutkan perjalanan motor, dan walhasil, jalan sempit dan licin serta tancakan tinggi.

Karena membawa anak-anak, kami memilih berjalan kaki.

Waoooo. Capehnya lumayan.

Namun perjalanan menanjaki gunung yang tinggi terobati dengan air terjun yang indah.

Air terjun banyu tiban. Kata orang-orang.

Air terjun ini tempatnya di Jogjakarta Kabupaten Gunung Kidul Kecamatan Semen.

Perjalanan panjang itu, paling tidak mengakrapkan hubungan kami dan melatih kebersamaan.

Suatu saat, kami akan mengenang hari itu.

Irsun Badrun

Manyaran 02 Mei 2015

Jumat, 01 Mei 2015

Kelompok Hafalan Qur'an Usia Iqra

Pertama kubingung bagaimana agar semua anak-anak yang saya ajar bisa menghafalkan Qur'an, baik yang sudah bisa baca Qur'an maupun yang belum bisa.

Pertama kali kuhanya bisa menggembleng yang sudah mahir membaca Qur'an, namun seiring berjalan waktu, kumenemukan cara efektif untuk semua anak bisa menghafal dengan fasilitas guru yang minim.

Setiap anak yang belum bisa baca Qur'an, dibimbing oleh seorang senior yang sudah bisa baca Qur'an dan memiliki hafalan.

Setiap senior wajib mengulang-ngulang bacaan ayat yang akan dihafalkan anak-anak yang belum bisa baca Qur'an minimal 10 kali setiap harinya.

Manfaatnya sangat banyak, selain melatih senior juga memuraja'ah hafalannya. Bagi adik-adiknya juga belajar menghargai kakak seniornya.

Kelompok yang kubuat sebagaimana pada gambar.

Irsun Badrun

Manyaran 02 Mei 2015